Minggu, 05 Juli 2015

Membantu Perkembangan Bicara dan Bahasa Anak di Rumah

Tips #1:
SELF TALK : Bahasakan/ceritakan semua yang anda lakukan saat anak sedang memperhatikan anda.

Anggap saja anda sedang menjadi pemandu acara masak memasak di televisi dan anak anda adalah penontonnya.

Ceritakan dalam kalimat yang sederhana tentang apa yang sedang anda lakukan, termasuk tentang benda-benda yang anda gunakan atau ada di sekitar anda.

Contohnya, saat anak anda memperhatikan anda sedang membuat susu untuknya. Anda bisa mengatakan: 
“Ayah/Bunda mau buat susu untuk Ana. Ayah ambil gelasnya, lalu taruh di meja. Sekarang Ayah ambil kaleng susu. Ayah buka kalengnya. Mana ya sendoknya? Ah, sendoknya ada di dalam laci! Ini dia sendoknya! Sekarang ayah sendok susunya. Satu…. Dua…. Tiga….! Ayah tambahkan air panas dulu. Aw! Airnya panas! Harus hati-hati! Tuang air panasnya, lalu aduk…aduk..aduk dengan sendok. Sekarang ayah tambahkan air lagi. Yang ini, airnya tidak panas. Lalu ayah aduk-aduk lagi. Susu untuk Ana selesai! Ana mau minum susu? Hmm….susunya pasti enak!”

Lakukan self talk ini secara rutin dan konsisten untuk berbagai kegiatan. Dengan cara ini anda membantu anak anda berlatih mendengar, menambah kosa kata secara alami dan mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya.


Tips #2:
PARALLEL TALK : Bahasakan/ceritakan kepada anak anda tentang apa yang  sedang ia lakukan.

Bayangkan diri anda sebagai komentator bola. Ceritakan kepada anak anda kegiatan yang  sedang ia lakukan dalam kalimat yang sederhana, termasuk benda-benda yang ia gunakan atau amati di sekitarnya.

Misalnya anak anda sedang bermain kereta-keretaan, anda bisa mengatakan: 
“Aan sedang main kereta. Keretanya warna merah. Aan dooorong kereta merah. Dorong…dorong…dorong! Waah….keretanya meluncur! Awas! Keretanya jatuh! Yaaah….keretanya jaaatuh dari relnya… keretanya rusak… ”

Lakukan metode parallel talk ini secara rutin dan konsisten. Beri waktu khusus untuk anak anda bermain dan melakukan kegiatan bersama. Anda bisa menggabungkan teknik self talk dan parallel talk saat berkegiatan dengan anak anda.  


Tips #3:
MODELLING : Contohkan dan ucapkan apa yang anda ingin anak anda lakukan dan ucapkan.

Anak-anak adalah peniru yang ulung. Mereka belajar banyak hal dari menirukan apa yang dilakukan dan diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya.

Dengan melakukan teknik Self Talk dan Parallel Talk sebenarnya anda sedang memberikan contoh bagaimana cara berbicara dan berkomunikasi.

Tentu saja anda juga harus memastikan bahwa alat bantu dengar atau Implan koklea yang ia gunakan bekerja dengan baik dan digunakan setiap hari dan sepanjang hari kecuali saat mandi (tidak berlaku untuk pengguna Neptune) atau tidur.


Tips #4:
TUNGGU & BERI KESEMPATAN anak anda untuk berespon atau berbicara.

Ini tips yang paling sederhana, namun paling sulit dilakukan.

Seringkali kita bertanya pada anak namun kita tidak memberikan waktu yang cukup untuk anak kita menjawab atau berbicara.

Jadi tunggu… tunggu… dan tunggu…


Beri mereka kesempatan untuk berbicara. 

Semua butuh waktu dan kesabaran... :)






Tips #5:
KOREKSI, KEMBANGKAN dan PERBAIKI SUSUNAN ucapan anak anda TANPA MENYALAHKAN

Bila anak anda baru bisa mengucapkan satu kata namun pengucapannya belum benar, bantu ia dengan mengoreksi dan mengembangkan ucapannya TANPA menyalahkan.

Anak: “Acu”
Anda: “Iya, betul. Itu sepatu.”

Bila anak anda sudah mulai mengucapkan lebih dari satu kata tapi masih belum membentuk kalimat yang benar, bantu ia memperbaiki susunan kata-katanya.

Anak: “Mama… pintu…buka”
Anda: “Oo… Ayu mau mama buka pintu? Ayu bilang, Mama… tolong buka pintu” 

Hindari untuk menyalahkan atau mengatakan, “Bukan begitu!” atau “Itu salah!” kepada anak anda.

Senin, 29 Juni 2015

Membiasakan Anak Menggunakan Alat Bantu Dengar


Ayah & Bunda, saat anda memutuskan untuk memasangkan Alat Bantu Dengar (ABD) pada ananda, anda telah memberinya kesempatan lebih besar untuk dapat mendengar, mengembangkan kemampuan bicara dan komunikasinya, juga mengurangi dampak buruk dari masalah pendengarannya. Namun semua itu tidak dapat terjadi dalam sekejap mata. Banyak hal yang harus ayah bunda lakukan. Yang pertama adalah membantu anak anda membiasakan diri dengan ABD-nya.


 Butuh Waktu

Ada beberapa anak yang tidak suka ada benda asing menempel di telinganya, sementara anak lain dapat menerimanya dengan mudah. Jadi masalah pertama yang mungkin anda hadapi adalah membuat anak tetap menggunakan ABD.
Bila anak anda  sering menarik lepas ABD dari telinganya, pertama-tama anda harus memastikan hal ini BUKAN disebabkan oleh earmould (cetakan telinga) yang tidak pas atau pengaturan/setting ABD yang terlalu kuat atau bahkan tidak cukup kuat. Bila kedua hal di atas penyebabnya, audiologist/konsultan pendegnaran ananda dapat membantu memperbaikinya.
Bila tidak ada masalah dengan earmould dan setting ABD-nya anda hanya perlu memasangkan kembali ABD anak anda dengan tenang tiap kali  ia melepasnya. Ayah bundalah yang harus mengendalikan penggunaan ABD, bukan ananda. Memang dibutuhkan kesabaran dan kegigihan. Ingatlah ananda butuh waktu untuk membiasakan diri dengan ABD dan dunia suara.


Lakukan Secara Bertahap
Biarkan ananda membiasakan diri dengan suara-suara yang  baru didengarnya secara perlahan. Untuk permulaan biarkan ia memakai ABD di lingkungan yang sepi. Bila ananda sudah merasa lelah dan ingin melepas alatnya, ijinkan ia untuk beristirahat. Lepaskan ABDnya namun janjikan bahwa ia harus memakai alatnya lagi. Jadikan menggunakan ABD sebagai bagian dari rutinitas keseharian, terutama saat ada interaksi langsung antara anda dan ananda, misalnya saat bermain atau menonton TV bersama. Lambat laun waktu pemakaian harus diperpanjang. Saat ananda telah siap, anda dapat secara bertahap memakaikannya di lingkungan yang lebih ramai.
Bersabar dan lakukan secara perlahan agar anak tidak terkejut dengan suara-suara yang terlalu bising. Hal ini dapat membuatnya merasa tidak nyaman, atau lebih buruk, anak anda mungkin tidak mau menggunakan ABD-nya lagi. Yang terpenting adalah menjadikan pengalaman menggunakan ABD sebagai hal yang menyenangkan bagi anak. Lambat laun anak akan merasakan sendiri kebutuhan untuk menggunakan ABD.

Dukungan Keluarga
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dari ABD, ananda membutuhkan seluruh dukungan yang bisa ia dapatkan. Dukungan keluarga sangatlah penting, karena dengan keluargalah anak berinteraksi setiap hari dan belajar mendengar dan berbicara. Jadi penting bagi seluruh keluarga terlibat secara aktif dalam meningkatkan kemampuan mendengar dan komunikasi ananda. Ajak ananda untuk berbicara sambil berkegiatan, sehingga ia mendapatkan contoh bagaimana cara berbicara dan berkomunikasi dengan baik.